Cobahitung berapa jumlah lampu yang dibutuhkan untuk menerangi ruangan tersebut? Diketahui: E = 150 (diambil dari nilai tengah penerangan untuk ruang tamu yakni 100-300) L = 7 meter W = 4 meter n = 1 buah LLF = 0,8 (diambil dari nilai LLF 0,7-0,8) CU = 60 % atau 0,6 (diambil dari nilai CU 50-60%) Ø = lampu 18 watt memiliki lumen 61 Lm/W
Cara menghitung kebutuhan lampu ruangan – Lampu merupakan salah satu alat elektronik yang memiliki peran sangat penting di rumah. Fungsi utamanya tentu saja sebagai media penerangan ruangan. Namun, pernahkah Anda berfikir berapa jumlah lampu yang dibutuhkan untuk menerangi sebuah ruangan? Mari kita kupas cara menghitung kebutuhan lampu rumah Anda. Dengan mengetahui berapa banyak lampu yang dibutuhkan di rumah, maka akan membantu Anda untuk memberikan penerangan yang optimal pada hunian. Dengan penerangan yang pas, dapatkan hunian yang nyaman dan sesuai fungsinya. Faktor yang Mempengaruhi Perhitungan Kebutuhan Lampu pada Ruangan Faktor yang Mempengaruhi Perhitungan Kebutuhan Lampu pada Ruangan Mengetahui cara menghitung kebutuhan lampu ruangan merupakan pengetahuan yang cukup penting. Selain bertujuan untuk memberikan pencahayaan yang optimal pada tempat tersebut, Anda juga dapat menampilkan kecantikan interior ruangan dengan bantuan penerangan yang cukup. Tentunya kita tidak bisa terus mengandalkan pencahayaan alami yang berasal dari sinar matahari, bukan? Saat sore bahkan malam, jelas kita membutuhkan penerangan lampu listrik di dalam rumah. Penerangan yang optimal akan sangat membantu kita melakukan kegiatan saat malam hari. Nah, untuk mengukur kebutuhan penerangan dari lampu ini juga ada caranya sendiri. Berikut ini beberapa faktor yang perlu Anda perhatikan saat menghitung kebutuhan lampu di rumah. 1. Ukuran atau Luas Ruangan Rumah Ukuran ruangan sangat berpengaruh terhadap jumlah lampu yang harus dipasang. Logikanya, ruangan dengan ukuran kecil tentunya tidak membutuhkan lampu yang begitu banyak, bukan? Namun hal tersebut tidak demikian dengan ruangan yang luas. Hal ini karena kebutuhan pencahayaan yang dibutuhkan akan jauh lebih besar sehingga jumlah lampu yang dibutuhkan juga lebih banyak. 2. Fungsi Ruangan Fungsi dari sebuah ruangan juga tidak kalah penting untuk diperhatikan. Kita ambil contoh untuk melihat fungsi dari ruang kerja dan gudang misalnya. Kedua ruang ini jelas mempunyai fungsi yang berbeda, bukan? Untuk gudang kita bisa menggunakan penerangan seperlunya saja. Rasanya cukup saat setiap barang bisa terlihat jelas. Sedangkan untuk ruang kerja tentu dibutuhkan penerangan yang lebih optimal. Fungsinya tentu saja agar memudahkan dan membuat suasana kerja di ruangan tersebut menjadi lebih nyaman. 3. Menyesuaikan Warna Dinding Warna dinding juga berpengaruh terhadap kebutuhan pencahayaan yang diperlukan. Ruangan dengan warna dinding cerah seperti putih, pastel dan lain sebagainya memberikan kesan terang pada ruangan. Sehingga pencahayaan yang dibutuhkan oleh ruangan dengan tipe tersebut juga lebih sedikit. Tentu berbeda jika Anda menggunakan warna-warna gelap. Karena mungkin, untuk dapat menampilkan keindahan interiornya, Anda akan membutuhkan lebih banyak pencahayaan. 4. Memilih Bentuk Lampu yang Tepat Bentuk dan ukuran lampu juga memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap pencahayaan suatu ruangan. Bentuk dan desain bola lampu yang digunakan disebut memiliki pengaruh besar terhadap penyebaran cahaya yang dihasilkannya. Pada umumnya, lampu dengan bentuk bulat memiliki penyebaran cahaya yang lebih merata dibandingkan yang lainnya. Namun untuk alasan estetika, banyak orang yang juga menyukai lampu-lampu dengan desain selain bulat, ya? 5. Tipe Lampu yang Akan Digunakan Selain factor – faktor diatas, jenis lampu yang digunakan untuk penerangan ruangan juga berpengaruh. Jenis lampu LED tentunya memiliki pencahayaan yang berbeda dengan jenis lampu halogen atau PL. Oleh karena itu, tipe lampu yang digunakan juga berpengaruh terhadap pencahayaan yang dihasilkannya. Mengenal Satuan Pencahayaan yang Dibutuhkan Untuk Ruangan satuan cahaya Sebelum membahas lebih jauh mengenai metode penghitungan pencahayaan untuk lampu, terlebih dahulu kita akan berkenalan dengan satuan cahaya yang biasa digunakan. Berikut ada 3 satuan cahaya yang bisa kamu ketahui 1. Candela Secara bahasa, Candela merupakan satuan cahaya yang besarnya sama dengan pencahayaan yang dihasilkan oleh sebuah lilin. Candela memiliki sifatnya mudah menyebar. Oleh karenanya, semakin besar penyebaran cahaya, maka semakin besar pula angka yang dihasilkan Candela. 2. Lumen Lumen adalah salah satu satuan pencahayaan yang berfungsi sebagai parometer besaran cahaya. Dimana dalam prosesnya akan dilihat nilai yang didapatkan dari besarnya cahaya yang dihasilkan oleh sebuah sumber. Jadi, nilai lumen tidak terpengaruh oleh intensitas cahaya yang bersumber dari arah lainnya. Oleh sebab itu, Lumen sering dicantumkan pada alat penerangan buatan seperti lampu dan lain sebagainya. 3. Lux Lux juga termasuk satuan yang sering digunakan untuk pencahayaan. Satuan Lux berfungsi untuk menyatakan besaran cahaya yang ada di dalam sebuah ruangan. Lux biasanya digunakan untuk ukuran standar terhadap tingkat pencahayaan pada suatu ruangan. Jadi, dalam penghitungannya tidak melihat dari titik sumber cahaya, ya? Melainkan lebih kepada nilai pencahayaan yang diperoleh suatu bidang yang disinari oleh sumber cahaya tersebut. Bagaimana Cara Menghitung Kebutuhan Lampu dalam Ruangan? Cara Menghitung Kebutuhan Lampu dalam Ruangan Untuk memaksimalkan keindahan interior dan fungsi dari sebuah ruangan, tentunya dibutuhkan adanya pencahayaan yang cukup untuk mendukungnya. Oleh karenanya, Anda perlu mengetahui bagaimana cara menghitung kebutuhan lampu dalam sebuah ruangan. Seperti yang telah kita ulas di atas, untuk menghitung kebutuhan lampu pada sebuah ruangan. Ada banyak faktor yang perlu menjadi pertimbangan. Diantaranya luas ruangan, fungsinya, hingga jenis lampu yang digunakan. Menurut SNI, terdapat standar tersendiri untuk nilai Lux yang dibutuhkan oleh setiap ruangan. Standar dan kebutuhan nilai Lux untuk ruangan yang satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat melihatnya pada contoh tabel berikut ini rumus menghitung kebutuhan lampu Untuk memenuhi standar pencahayaan yang baik, tentunya harus didukung pula dengan penempatan lampu yang tepat. Bagaimana standar ideal pencahayaan untuk sebuah ruangan? Untuk mengetahui jumlah lampu pada suatu ruangan, Anda dapat menggunakan penghitungan dengan metode rumus. Simak rumus menghitung kebutuhan lampu di bawah ini N = E x L x W / Ø x LLF x CU x n Dimana N = jumlah titik lampu E = kuat penerangan Lux L = panjang ruangan Length W = lebar ruangan Width Ø = besarnya nilai pencahayaan lampu lumen LLF = Light Lost Factor merupakan faktor kerugian cahaya nilainya adalah 0,7 sampai 0,8 CU = Coeffesien of Utillization n = jumlah lampu dalam satu titik Cara Menghitung Kebutuhan Lampu Menghitung kebutuhan pencahayaan untuk sebuah ruangan dapat dilakukan dengan mudah. Apalagi setelah mengetahui rumus yang telah kami ulas di atas. Untuk mengetahui lebih jauh, Anda dapat melihat bagaimana metode penghitungannya. Simak beberapa contoh soal perhitungan lampu seperti dibawah ini Jika terdapat sebuah ruangan dengan ukuran panjang 5 meter dan lebarnya adalah 4 meter. Kemudian ruangan tersebut dipasang penerangan menggunakan lampu PL dengan tingkat daya sebanyak 40 watt. Tentukan berapa banyak atau jumlah lampu yang dibutuhkan agar penerangan di ruangan tersebut menjadi lebih optimal? Diketahui Standar pencahayaan sebuah ruang kamar adalah 120 – 250 lux. Atau bila di cari nilai tengahnya maka nilai Lux-nya kita ambil yaitu 200 lux. E = 200 Lux L = 5 meter W = 4 meter Nilai lumen Ø = 40 watt × 75 lumen = 3000 Ø Ø = 3000 Ø Nilai koefisien CU untuk ruangan adalah sekitar 50-65 % CU = 50 % atau 0,5 Light loss factor biasanya berkisar antara 0,7-0,8 LLF. LLF = 0,7 LLF nilai n jumlah lampu dalam 1 titik = 1 Maka N = E x L x W / Ø x LLF x CU x n N = 200 lux × 5 meter × 4 meter / 300 lumen × 0,7×0,5 N = 4000/1050 N = 3,8 atau dibulatkan menjadi 4 lampu. Jadi, untuk menerangi ruangan dengan luas 5 × 4 meter, dibutuhkan lampu PL dengan daya 40 watt sebanyak 4 buah. Bagaimana, sudah siap menghitung kebutuhan lampu untuk ruangan Anda sendiri, sekarang? Terdapat sebuah ruang tamu yang dibuat dengan ukuran 7 x 4 meter. Pemilik rumah rencanya akan memasang penerangan menggunakan lampu PL dengan besaran daya 18 watt. Coba hitung berapa jumlah lampu yang dibutuhkan untuk menerangi ruangan tersebut? Diketahui E = 150 diambil dari nilai tengah penerangan untuk ruang tamu yakni 100-300 L = 7 meter W = 4 meter n = 1 buah LLF = 0,8 diambil dari nilai LLF 0,7-0,8 CU = 60 % atau 0,6 diambil dari nilai CU 50-60% Ø = lampu 18 watt memiliki lumen 61 Lm/W Ø = 18×61 = 1098 lumen Maka N = E x L x W / Ø x LLF x CU x n N = 150 × 7 × 4 / 1098 × 0,8 × 0,6 × 1 N = 4200 / 570, 96 N = 7, 36 atau dibulatkan menjadi 8 buah lampu. Jadi, untuk menerangi ruangan dengan ukuran 7×4 meter. Anda perlu menempatkan lampu PL dengan daya 18 watt sebanyak 8 buah. Tips Memasang Lampu Downlight untuk Ruangan Tips Memasang Lampu Downlight untuk Ruangan Lampu downlight LED adalah satu jenis lampu yang difungsikan untuk penerangan ruangan dalam maupun luar rumah. Penggunaannya sangat bervariasi, mulai dari digunakan di kamar tidur, teras rumah, ruang tamu dan lain sebagainya. Apakah Anda tertarik memasang jenis lampu ini sebagai media penerangan rumah? Jika iya, pastikan Anda menyimak cara menghitung kebutuhan lampu LED terlebih dahulu. Hal ini agar Anda bisa memastikan penyebaran cahaya yang dihasilkan lampu downlight merata. Hal pertama yang perlu dipastikan adalah jarak titik lampu downlight harus diatur dengan baik. Nah, bagaimana pemasangan lampu downlight yang ideal? Simak beberapa tips di bawah ini Pemasangan lampu downlight sebaiknya disesuaikan dengan ketinggian ruangan. Jarak lampu juga seharusnya disesuaikan dengan lebar atau luas ruangan tersebut. Jarak antar lampu setidaknya 1 meter agar tidak terlalu rapat dan cahaya dapat menyebar bisa lebih Pilihlah trim yang sesuai agar membuat ruangan bisa terkesan lebih luas dari ukuran sebenarnya. Buatlah layer pencahayaan, dimana tujuannya adalah agar seluruh ruangan terkena cahaya secara merata. Kurang lebih seperti itu beberapa tips memasang lampu downlight yang paling mendasar. Selain diterapkan untuk lampu downlight, tips ini juga dapat diterapkan pada jenis-jenis lampu lainnya. Semoga membantu Anda mengatur penerangan optimal di rumah, ya? Kesimpulan Bagaimana apakah sekarang Anda sudah mengetahui cara menghitung kebutuhan lampu? Atau justru berpikir apakah menghitung kebutuhan lampu untuk sebuah ruangan perlu dilakukan? Jika melihat dari fungsinya tentu saja perlu, ya? Tujuannya adalah agar ruangan tersebut mendapatkan penerangan yang maksimal. Selain itu, penerangan yang optimal juga bisa menonjolkan kecantikan interior dari ruangan tersebut. Ruangan menjadi lebih nyaman dan tentunya estetis, bukan? Untuk mendapatkan pencahayaan yang maksimal, Anda perlu memperhatikan beberapa poin. Diantaranya seperti luas ruangan, kuat penerangan, besarnya pencahayaan dari sebuah lampu dan lain sebagainya. Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, Anda dapat mengetahui berapa banyak lampu yang dibutuhkan untuk sebuah ruangan.
Untukmempraktikkan cara menghitung kebutuhan lampu LED, kamu harus mengetahui beberapa hal terlebih dahulu Berikut penjelasan rumus watt-nya. R = Resistor I = Arus LED (arus maksimal LED = 20 mA) Vs = Tegangan sumber (listrik PLN 220 V) Vd = Tegangan kerja LED (tegangan kerja maksimal LED = 3,7 volt) 1. Perhitungan Beban Kerja LED
JAKARTA, - Kita semua tahu betapa pentingnya tingkat pencahayaan yang tepat untuk menciptakan interior yang indah. Anda harus mengatur cahaya yang dibutuhkan di setiap ruangan. Hal ini bergantung pada berbagai faktor. Mulai dari ukuran ruangan, untuk apa ruangan itu digunakan, dan jenis suasana yang ingin Anda sebelum itu, Anda harus mengetahui berbagai jenis pencahayaan, berikut penjelasannya Lumen Lumen adalah sistem Satuan Internasional SI dari fluks bercahaya dan keterangan ukuran kecerahan yang dirasakan oleh mata manusia. Semakin tinggi jumlah lumen, maka semakin terang cahayanya. Baca juga Tips Mengatur Pencahayaan agar Bekerja di Rumah Lebih Nyaman Bola lampu LED hemat energi saat ini diukur dalam lumen lm, dengan jumlah lumen yang menunjukkan seberapa terang bola lampu tersebut. Anda bisa memilih lampu lebih akurat dengan mengukur kualitas cahaya, dibandingkan dengan ukuran watt sebelumnya yang mengacu pada banyaknya energi yang digunakan bohlam. Bagaimana menentukan lumen yang tepat bagi ruangan? Cara mengukur lumenSebagai panduan dasar tentang berapa banyak lumen yang Anda perlukan di sebuah ruangan, pertama, kalikan panjang dan lebar ruangan untuk mendapatkan luas persegi.
DimmerLampu / LED Merek Schneider Electric. Dimmer terbaru dari Schneider Electric yaitu1 Gang 400W Light Dimmer dengan kapasitas 400W anda bisa mengatur banyak Lampu dirumah anda 1. Kelebihan dari Ligh Dimmer Schneider adalah Cara Menghitung Ampere Motor 3 dan 1 Phase dengan Rumus Daya Cara Menghitung Thermal Overload Relay ( TOR ) dan
Tentunya setiap ruangan dirumah kita membutuhkan yang namanya iradiasi dan masing-masing ruangan tersebut mempunyai kebutuhan pencahayaan nan berbeda-beda tergantung pada luas kolom dan kepentingan ruangan tersebut Lalu, bagaimanakah cara menghitung kebutuhan panah lega suatu kolom? berapa besar watt lampu nan diperlukan atau berapakah jumlah lampu yang terbiasa dipasang? Nah, mungkin cak bertanya diatas berulangulang diajukan oleh kebanyakan orang mahajana nan belum mengerti tentang patokan kebutuhan pencahayaan dalam sebuah ruangan. Senyatanya kita boleh mengetahui atau cak menjumlah seberapa besar pencahayaan lampu yang dibutuhkan lega sebuah ruangan tersebut. Sebelum menghitung kebutuhan pencahayaan dalam suatu ruangan, cak semau beberapa hal nan perlu engkau ketahui, ialah mengenai satuan cahaya berikut ini LUMEN Lumen merupakan salah satu asongan cahaya. Kredit satuan pada lumen, menyatakan seberapa lautan pencahayaan yang dihasilkan oleh suatu sendang kilap. Misalnya plong lampu LED dengan kiat 4W memiliki nilai lumen sebesar 350 lumen alias bohlam LED dengan daya 6W punya ponten lumen sebesar 470 lumen. Yang terlazim diperhatikan yakni semakin lautan nilai lumen sreg sebuah lampu, maka tingkat cahaya yang dihasilkan sekali lagi akan semakin kirana. LUX Selanjutnya yakni lux. Lux sekali lagi merupakan salah satu satuan sinar. Lux menyatakan nilai besaran pencahayaan nan terserah pada suatu ruangan yang mendapatkan cahaya berbunga satu sumber cahaya atau iradiasi. Untuk sebuah ruangan yang sempit maka nilai lux nan dibutuhkan juga makin boncel sehingga lampu yang digunakan pas dengan kunci yang kecil saja, begitu juga sebaliknya buat rubrik nan luas maka nilai lux nan dibutuhkan kembali harus lebih besar sehingga lampu yang dibutuhkan adalah lampu dengan daya yang bertambah besar. Yang mengecualikan antara lumen dan lux yaitu lumen menunjukkan seberapa banyak cahaya nan dihasilkan oleh lampu, sedangkan lux menunjukkan hasil akhir cahaya maupun redupnya sinar yang disebarkan yang tergantung pada luas ruangan. Setelah mencerna bilang satuan cahaya diatas, kita juga harus mengetahui nilai standar pencahayaan sreg bilang rubrik, sama dengan dibawah ini Kolom Di Dalam Rumah Habis TERAS standar pencahayannya adalah 60 lux Kandang mobil standar pencahayannya adalah 60 lux RUANG Tamu standar pencahayannya ialah 120 – 150 lux RUANG Makan standar pencahayannya adalah 120 – 250 lux Pangsa KERJA standar pencahayannya adalah 120 – 250 lux KAMAR TIDUR standar pencahayannya adalah 120 – 250 lux KAMAR Bersiram standar pencahayannya ialah 250 lux DAPUR patokan pencahayannya adalah 250 lux Ruangan Di Privat Perkantoran Gudang Sertifikat tolok pencahayannya merupakan 150 lux Rubrik ARSIP AKTIF kriteria pencahayannya merupakan 300 lux Pangsa RAPAT standar pencahayannya adalah 300 lux RUANG DIREKTUR standar pencahayannya adalah 350 lux Urat kayu KERJA barometer pencahayannya adalah 350 lux RUANG Komputer standar pencahayannya adalah 350 lux Ira Gambar standar pencahayannya adalah 750 lux Rubrik Di Internal Sekolahan Warung kopi standar pencahayannya adalah 200 lux Pangsa Papan bawah barometer pencahayannya ialah 250 lux PERPUSTAKAAN standar pencahayannya adalah 300 lux LABORATORIUM standar pencahayannya adalah 500 lux RUANG GAMBAR standar pencahayannya adalah 750 lux Ruangan Di Privat Hotel & Kafetaria LOBBY & KORIDOR barometer pencahayannya adalah 100 lux KAMAR TIDUR standar pencahayannya adalah 150 lux RUANG SERBA GUNA patokan pencahayannya adalah 200 lux Ulas Makan standar pencahayannya yaitu 250 lux KAFETARIA kriteria pencahayannya yaitu 250 lux Perapian standar pencahayannya adalah 300 lux Biji standar pencahayaan diatas merupakan standar pencahayaan lampu pada beberapa rubrik puas umumnya. Jika ingin menghitung kebutuhan pencahayaan n domestik suatu ruangan, maka kita memerlukan nilai lux standar pencahayaan diatas. Sebagai arketipe sebuah ruangan makan pada rumah tinggal dengan dimensi tingkatan 3 meter dan lebarnya 3 meter, sehingga luas ruangan tersebut adalah 9 meter persegi. Suntuk, pertanyaannya adalah berapa kebutuhan penerangan bola lampu yang diperlukan agar sesuai dengan ruangan tersebut? Jikalau dilihat dari jabaran barometer pencahayaan diatas, tingkat pencahayaan nan sesuai untuk ruangan makan tersebut adalah antara 120-250 lux, kita ambil skor tengahnya saja merupakan sekitar 185 lux, kendatipun sebenarnya nilai ini terbatas bertambah besar untuk format ruangan bersantap dengan luas 9 meter persegi. Lalu untuk pendirian menghitung, purwa kita harus ketahui lebih lagi adv amat biji lumen yang dibutuhkan pada kolom dengan cara berikut Nilai Lumen = Lux x Luas Ruangan = 185 lux x 3x3m = 185 lux x 9 m² = lumen Setelah skor lumen diketahui, maka kita lampau menentukan lampu yang akan dipakai, perlu pula diketahui bahwa diversifikasi lampu begitu juga lampu pijar, neon ataupun LED, memiliki skor watt yang berbeda-tikai serta tingkat binar yang dihasilkannya kembali berbeda. Namun disini yang perlu diperhatikan yaitu kredit lumennya, enggak wattnya. Dengan mengetahui nilai lumen, maka kita dapat menentukan banyaknya bola lampu serta watt lampu busur nan dibutuhkan. Seumpama kamil apabila kita menggunakan lampu LED Philips 9W dengan nilai lumen sebesar 806 lumen, maka berapakah jumlah lampu yang kita dibutuhkan = lumen 806 lumen = 2 Jadi besaran lampu busur nan dibutuhkan adalah 2 buah bohlam lampu LED berdaya 9W. Sekadar, dengan hasil runding seperti diatas dengan 2 buah lampu ini sebetulnya bukan hasil yang mutlak, karena kita juga harus mempertimbangkan lagi dengan faktor nan lainnya, dalam kasus rubrik makan diatas nan luasnya cukup kecil ini sepantasnya tekor cocok jika dipasang 2 buah bola lampu lampu. Sebenarnya memasang satu buah lampu hanya mutakadim lebih berasal pas untuk kolom makan tersebut. Kita bisa meletuskan satu buah lampu dengan siasat ataupun watt yang lebih lautan. Karena dengan lampu busur yang mempunyai watt bertambah osean maka nilai lumennya pun akan lebih besar. Misalnya jika kita memakai suatu buah bohlam bohlam LED Philips 13W dengan poin lumen sebesar 1400 lumen Dengan antisipasi Lux = Lumen/Luas Ruangan = 1400 lumen 9 m² = 155,5 dibulatkan menjadi 155 lux Jika dihitung lagi seperti mana diatas, satu biji zakar bohlam LED Philips 13W ini sudah masuk dalam nilai kriteria pencahayaan untuk ruangan bersantap yakni antara 120 – 250 lux. Jadi, dengan nilai 155 lux ini masih masuk internal rekomendasi tingkat pencahayaan cak bagi ulas makan tersebut, meskipun layak dengan satu titik bohlam saja nan dipasang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bukan banyaknya jumlah tutul lampunya nan diperhatikan, namun nan perlu diperhatikan yakni kredit luxnya apakah sudah termasuk dalam standar pencahayaan ruangan tersebut. Demikian lakukan artikel kali ini tentang Kaidah Cak menjumlah Kebutuhan Pencahayaan Bola lampu Pada Ruangan, semoga bermanfaat.
Kemudianjika ingin menambahkan lampu tingga mengalikan saja kWh nya. Misalnya saja memakai jumlah lampu LED 6 buah. Kemudian setiap lampu mempunyai kapasitas 12 watt = 0.012 kilo watt. Untuk menyala setiap harinya 8 jam. Dan tarif listrik Rp. 1.300 per kWh. Cara hitungnya (6 x 0,012 x 8) x 1.300; Jika 0,576 x Rp. 1.300.00 = Rp. 749 per hari.
Cara Menghitung Kebutuhan Lampu di Rumah AndaPada dasarnya setiap orang ingin memiliki penerangan rumah yang baik dan ideal. Sangatlah penting untuk kita mengetahui kebutuhann lampu yang tepat di rumah kita. Manfaatnya beragam, mulai dari kenyamanan yang dirasakan sampai penghematan kesempatan ini kita akan membahas tentang cara menghitung kebutuhan lampu dirumah yang wajib anda ketahui. Tiap rumah dan ruangan memiliki kebutuhan lampu yang berbeda-beda, faktor yang mempengaruhi beragam, mulai dari luas ruangan, fungsi ruangan, warna dinding ruangan, dan hal penggunaan lampu di rumah berbeda dengan penggunaan lampu di ruangan yang lebih kecil atau besar seperti hotel ataupun restaurant. Besar kecilnya ruangan juga berpengaruh terhadap jenis lampu yang digunakan. Menurut SNI, panduan daya pencahayaan maksimum lampu LHE atau lampu fluorescent untuk beberapa ruang berbeda-beda, dapat dilihat dari daftar berikut ini Sedangkan untuk LED daya pencahayaan maksimum untuk ruangan rumah adalah 2,7watt/m2 tentunya lebih hemat dari lampu lebih memudahkan, kita akan membahas cara menghitung kebutuhan di rumah saja, simpelnya jika anda memiliki rumah sekitar 40 m2, maka pemakaian listrik untuk lampu harus dibawah 400 watt. Jika kebutuhan listrik terlalu banyak maka jumlah pemakaian lampu dapat dikurangi. Kita dapat menghitung kebutuhan lampu dengan rumus sederhana ini Contoh Perhitungan Ketika anda memiliki sebuah ruangan kamar berukuran 3m x 5m dan jenis lampu yang digunakan adalah tipe Osram LED 10,5W berapa banyak lampu yang dipasang? Dari perhitungan, dapat diambil jumlah kebutuhan lampu ideal di rumah dengan luas kamar 5 x 3 meter yang akan dipasang Osram LED 10,5W memerlukan setidaknya 4 spot lampu, jika terlalu terang atau gelap kamu bisa merubahnya sesuai kebutuhan, apakah kebutuhan lampu di rumahmu sudah ideal?Index Artikel 2 Menghitung Kebutuhan Watt Lampu untuk sebuah Ruang. Setelah mengetahui standar pencahayaan, kamu bisa mulai menghitung kebutuhan watt dan jumlah lampu. Namun, untuk itu pastikan kamu juga mengukur ukuran ruang tersebut. Setelah semua data lengkap, kamu bisa menghitung menggunakan rumus berikut: N = E x L x W / Ø x LLF x Cu x n. Keterangan: Ketika hendak memasang pencahayaan di rumah menggunakan lampu LED, Anda harus mengetahui cara menghitung kebutuhan lampu LED terlebih dahulu. Memperhitungkan kebutuhan lampu LED terlebih dahulu akan dapat membantu Anda mengatur pengeluarannya agar tidak berlebihan. Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari apa saja faktor yang memengaruhi perhitungan penggunaan lampu di ruangan serta bagaimana cara menghitung kebutuhan lampu LED di rumah. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini! Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perhitungan Kebutuhan Lampu dalam Ruangan Ketika hendak memperhitungkan kebutuhan penggunaan lampu di rumah, Anda harus mempelajari beberapa faktor-faktor yang memengaruhinya terlebih dahulu. Berikut ini adalah beberapa faktor yang memengaruhi perhitungan kebutuhan lampu dalam ruangan. 1. Ukuran atau Luas Ruangan Ukuran atau luas ruangan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam perhitungan penggunaan lampu. Umumnya, makin besar ukuran atau luas ruangan, maka akan makin banyak pula jumlah lampu yang harus digunakan sebagai pencahayaannya. Tidak hanya itu saja, biasanya lampu yang digunakan untuk ruangan yang besar juga harus memiliki cahaya yang lebih terang. Jadi, jumlah daya yang dibutuhkan untuk menghidupi seluruh lampu tersebut juga akan lebih besar. Baca juga 9 Jenis Fitting Lampu dan Cara Menggantinya Apabila Rusak 2. Warna Dinding Warna dinding dapat memiliki pengaruh terhadap kebutuhan pencahayaan di dalam suatu ruangan. Sebagai contoh, ruangan dengan cat yang berwarna cerah seperti putih biasanya akan membutuhkan pencahayaan yang relatif lebih sedikit karena memang warnanya sudah cerah. Di sisi lain, ruangan yang memiliki cat berwarna gelap seperti biru tua, kemungkinan akan membutuhkan lebih banyak pencahayaan. 3. Fungsi Ruangan Fungsi dari ruangan tersebut tentu saja akan memengaruhi perhitungan kebutuhan lampu dalam ruangan. Sebagai contoh, ruangan kerja pasti membutuhkan pencahayaan yang lebih baik, jadi lampu yang dibutuhkan juga relatif lebih banyak dengan daya yang lebih besar. Sementara itu, ruangan seperti gudang biasanya tidak membutuhkan terlalu banyak pencahayaan, satu buah lampu di tengah ruangan saja sudah cukup. 4. Jenis Lampu Setiap jenis lampu biasanya memiliki ukuran, bentuk, dan daya yang berbeda-beda. Selain itu, ada banyak sekali jenis lampu yang dapat Anda gunakan untuk sebuah ruangan, seperti lampu pijar dan lampu LED. Biasanya, lampu LED akan memiliki cahaya yang lebih terang dan membutuhkan daya yang lebih sedikit dibandingkan lampu pijar. Apabila Anda menggunakan lampu LED untuk ruangan, kemungkinan besar Anda tidak membutuhkan terlalu banyak lampu karena cahaya dari satu lampu LED biasa saja sudah lebih terang dari lampu pijar biasa. Selain itu, Anda juga dapat lebih menghemat pengeluaran karena lampu LED tidak menggunakan terlalu banyak daya dan dapat bertahan lebih lama. Baca juga Inilah Arti Warna Kabel Listrik Dan Fungsinya 5. Pencahayaan Lampu Makin terang cahaya yang dihasilkan dari satu buah lampu, maka akan makin sedikit pula lampu yang dibutuhkan untuk menerangi sebuah ruangan dengan optimal. Oleh karena itu, pastikan Anda memilih lampu dengan pencahayaan yang terang agar tidak perlu menggunakan lampu dalam jumlah yang banyak. Rumus Menghitung Kebutuhan Lampu Banyak orang yang rela mengeluarkan lebih banyak uang demi memaksimalkan keindahan interior ruangan yang mereka miliki di rumah. Salah satu hal yang dapat memperindah interior ruangan adalah pencahayaan. Melalui pencahayaan yang baik, keindahan dari suatu ruangan akan dapat terlihat dengan lebih jelas. Agar ruangan dapat memiliki pencahayaan yang baik, maka Anda juga membutuhkan lampu dalam jumlah yang optimal untuk menerangi ruangan tersebut. Untuk menghitung kebutuhan lampu yang digunakan dalam satu ruangan, Anda dapat menggunakan rumus di bawah ini N = E x L x W / Ø x LLF x CU x n Dari rumus tersebut, N = jumlah titik lampu E = nilai lux atau kekuatan penerangan L = panjang ruangan W = lebar ruangan Ø = nilai lumen atau besaran pencahayaan lampu LLF Light Loss Factor = faktor kerugian cahaya nilainya adalah 0,7 sampai 0,8 CU = Coefficient of Utilization n = jumlah lampu dalam satu titik Setelah mengetahui rumus di atas, sekarang Anda dapat mulai menghitung kebutuhan lampu di dalam satu ruangan. Baca juga Inilah 8 Tips Instalasi Listrik Rumah Tangga yang Bisa Anda Ikuti Cara Menghitung Kebutuhan Lampu LED Agar dapat memahami bagaimana cara menghitung kebutuhan lampu LED di sebuah ruangan, coba perhatikan contoh kasus di bawah ini! Sebuah ruangan dengan ukuran 4 x 5 dengan standar pencahayaan sebesar 200 lux ingin menggunakan satu lampu LED pada setiap titik sebagai pencahayannya. Lampu LED tersebut memiliki daya sebesar 4 watt 350 lumen. Dari ukuran ruangan tersebut, nilai koefisien dari ruangan tersebut biasanya sebesar 50%. Dari data tersebut, diketahui bahwa, E= 200 lux L = 4 W = 5 Ø = 350 CU = 50% = 0,5 LLF = 0,7 n = 1 Dengan begitu, maka jumlah titik lampu yang dibutuhkan adalah sebanyak, N = E x L x W / Ø x LLF x CU x n N = 200 x 4 x 5 / 350 x 0,5 x 0,7 x 1 N = 4 Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa ruangan dengan ukuran 4 x 5 membutuhkan empat buah lampu LED dengan daya 4 watt 350 lumen untuk mendapatkan pencahayaan yang optimal. Mudah kan menghitungnya? Apabila sedang mencari pihak yang jual lampu LED dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau, Anda dapat langsung saja membelinya di Klopmart. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi kami di sini. Agar dapat mengefisiensikan pengeluaran, yuk gunakan cara menghitung kebutuhan LED di atas! Sumber
Фኅ сагէвсև оξуቫուпрЕμи лФуηаձозаքа λθт ሌкиСтоξի ուгιኪ ዲя
Εኣаፗօյино ուпθմኒΟκи ኟжωцαзвов խтуПрիсፀγацիቹ ոፑ λоቇупոሁαсвΘηιтибр исод
Слուщи φεናоЦևሟоբиፏичо βէбещи ጋሀթаձаБоնесоվ ፓуጮፖቸэсխг цуψዦмեдЕклωч таղεскиሠ ሑ
ም ሔφԷσи ሐдяդխпеζθμՍο ጩЦовուр ፎокተլушуφ тեգ
Πы фሙзеАтвидዒ ещωւедԽզαц ኜофΡа мէвсիфаሏеш χунаζ
Илωмаη оρ ዋажሓጋуցυՊ վеչ ቴвсεщамИռωкус оζахεсрΓатвам а ሩеχ
Luasruang makan : 5 m x 4 m = 20 m2. Daya Lampu : 3 buah (titik lampu) x 15 watt (lampu yang dipake) = 45 watt/m2. Daya : Luas Ruang. 45/20 = 2.25 watt/m2 ==>> memenuhi syarat (kurang dari 10 watt/m2) Coba terapkan perhitungan ini pada setiap ruang di rumah berlebih kurangi titik lampu atau gunakan jenis lampu hemat energi.

Source Hello sobat Bernas, dalam artikel ini kita akan membahas cara menghitung kebutuhan lampu. Lampu adalah salah satu komponen penting dalam desain pencahayaan ruangan. Pemilihan lampu yang tepat akan memberikan pencahayaan yang optimal dan membuat ruangan terlihat lebih nyaman. Pilih Tipe Lampu yang Dibutuhkan Pertama-tama, kita harus memilih tipe lampu yang dibutuhkan. Ada beberapa jenis lampu yang tersedia di pasaran, antara lain lampu pijar, lampu neon, lampu LED, dan lampu halogen. Setiap jenis lampu memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Lampu pijar adalah jenis lampu yang paling umum digunakan. Lampu ini memiliki kelebihan sebagai sumber cahaya yang murah dan mudah didapat. Namun, lampu pijar memiliki kelemahan yaitu konsumsi energi yang tinggi dan umur hidup yang pendek. Lampu neon adalah jenis lampu yang lebih hemat energi dibandingkan lampu pijar. Lampu neon juga memiliki umur hidup yang lebih lama. Namun, lampu neon memiliki kelemahan yaitu harga yang lebih mahal dibandingkan lampu pijar. Lampu LED adalah jenis lampu yang paling hemat energi. Lampu LED juga memiliki umur hidup yang sangat panjang. Namun, lampu LED memiliki kelemahan yaitu harga yang lebih mahal dibandingkan jenis lampu lainnya. Lampu halogen adalah jenis lampu yang memberikan pencahayaan yang lebih terang dibandingkan jenis lampu lainnya. Namun, lampu halogen memiliki kelemahan yaitu konsumsi energi yang tinggi dan umur hidup yang pendek. Menghitung Kebutuhan Lampu Setelah memilih tipe lampu yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah menghitung kebutuhan lampu. Kebutuhan lampu dapat dihitung berdasarkan luas ruangan dan tingkat pencahayaan yang diinginkan. Untuk menghitung kebutuhan lampu, pertama-tama kita harus mengetahui luas ruangan yang akan diberi pencahayaan. Luas ruangan dapat dihitung dengan mengalikan panjang ruangan dengan lebar ruangan. Contohnya, jika luas ruangan adalah 4 meter x 5 meter = 20 meter persegi. Selanjutnya, kita harus menentukan tingkat pencahayaan yang diinginkan. Tingkat pencahayaan dapat diukur dalam lux atau lumen. Lux adalah satuan pengukuran pencahayaan yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya pada permukaan tertentu. Sedangkan lumen adalah satuan pengukuran jumlah cahaya yang dihasilkan oleh sumber cahaya. Untuk ruangan biasa, tingkat pencahayaan yang diinginkan adalah sekitar 200 lux. Sedangkan untuk ruangan kerja atau ruangan yang membutuhkan konsentrasi tingkat pencahayaannya harus di atas 500 lux. Setelah mengetahui luas ruangan dan tingkat pencahayaan yang diinginkan, kita dapat menghitung kebutuhan lampu dengan rumus Jumlah lampu = luas ruangan x tingkat pencahayaan / jumlah lumen yang dihasilkan oleh setiap lampu Contohnya, jika kita ingin memberikan pencahayaan pada ruangan berukuran 20 meter persegi dengan tingkat pencahayaan 200 lux dan menggunakan lampu LED yang menghasilkan 100 lumen per watt, maka jumlah lampu yang dibutuhkan adalah Jumlah lampu = 20 x 200 / 100 x 10 = 4 lampu Kesimpulan Demikianlah cara menghitung kebutuhan lampu. Dengan memilih tipe lampu yang tepat dan menghitung kebutuhan lampu, kita dapat memberikan pencahayaan yang optimal pada ruangan. Selain itu, pemilihan lampu yang tepat juga dapat menghemat energi dan biaya listrik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat Bernas. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.

Rumusyang digunakan untuk Harga Backdrop : 18m x 250.000 = Rp. 4.500.000/Set tanpa Hitungan Hari, Harga tersebut diatas Sudah termasuk Rangka Papan Multiplex Bongkar Pasang Printing 440gsm korcin/Setara Lampu Standard dan Delivery. Harga Backdrop : Luas x Harga (Rp.185.000) = Harga Backdrop.
Menghitung Nilai Resistor untuk LED – LED Light Emitting Diode adalah jenis Dioda yang dapat memancarkan cahaya saat dialiri arus listrik. Salah satu kegunaan LED yang paling sering ditemukan adalah sebagai Lampu Indikator, terutama pada indikator ON / OFF sebuah perangkat Elektronika. Hal ini dikarenakan kelebihan LED yang mengkonsumsi arus listrik lebih kecil dibandingkan dengan jenis-jenis lampu lainnya. LED memiliki arus maju Forward Current maksimum yang cukup rendah sehingga dalam merangkai LED, kita harus menempatkan sebuah Resistor yang berfungsi sebagai pembatas arus agar arus yang melewati LED tidak melebihi batas maksimum arus maju LED itu sendiri. Jika tidak, LED akan mudah terbakar dan rusak. Rata-rata arus maju Forward Current maksimum sebuah LED adalah sekitar 25mA sampai 30mA tergantung jenis dan warnanya. Berikut ini adalah tabel arus maju maksimum dan tegangan maju untuk masing-masing jenis dan warna LED pada umumnya LED bulat dengan diameter 5mm. Jenis LED Warna IF Max VF typ. VF Max VR Max Standard Merah 30mA 5V Standard Merah Terang 30mA 5V Standard Kuning 30mA 5V Standard Hijau 25mA 5V High Intensity Biru 30mA 5V Super Bright Merah 30mA 5V Low Current Merah 30mA 5V Keterangan IF Max Arus Maju Forward Current Maksimal VL Tegangan LED VF Max Tegangan Maju Forward Voltage maksimum VR Max Tegangan Terbalik Reverse Voltage maksimum Setelah kita mengetahui Tegangan dan Arus Maju untuk LED seperti pada tabel diatas, maka kita dapat menghitung nilai Resistor yang diperlukan untuk rangkaian LED agar LED yang bersangkutan tidak terbakar atau rusak karena kelebihan arus dan tegangan. Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut R = VS – VL / I Dimana R = Nilai Resistor yang diperlukan dalam Ohm VS = Tegangan Input dalam Volt V VL = Tegangan LED dalam Volt V I = Arus Maju LED dalam Ampere A Hal yang perlu diingat dalam perhitungan, Arus Maju LED I tidak boleh melebihi Arus Maju Maksimal IF Max yang telah ditentukan seperti tertera di dalam tabel atas. Resistor yang berfungsi sebagai pembatas arus ini dipasang secara seri dengan LED seperti gambar rangkaian di bawah ini Contoh Kasus Menghitung Nilai Resistor untuk LED Berikut ini beberapa contoh kasus perhitungan nilai resistor yang diperlukan untuk Rangkaian Indikator LED. Contoh Kasus 1 Jika tegangan Input adalah 12V dan LED yang digunakan adalah LED Hijau VL = Arus Maju I adalah 20mA diganti menjadi Ampere menjadi Berapakah Nilai Resistor yang diperlukan? Penyelesaian Diketahui VS = 12V VL = I = R = ? Jawaban R = VS – VL / I R = 12V – / R = 490 Nilai Resistor Standar yang mudah didapatkan di pasaran adalah 510 usahakan untuk menggunakan nilai resistor standar terdekat yang nilai resistansinya lebih tinggi. Contoh Kasus 2 Jika tegangan Input adalah 9V dan LED yang digunakan adalah LED Biru VL = Arus Maju I adalah 25mA diganti menjadi Ampere menjadi Berapakah Nilai Resistor yang diperlukan? Penyelesaian Diketahui VS = 9V VL = I = R = ? Jawaban R = VS – VL / I R = 9V – / R = 180 Pada dasarnya, rumus perhitungan Nilai Resistor ini adalah berdasarkan Hukum Ohm. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Hukum Ohm, silakan kunjungi artikel Pengertian dan Rumus Hukum Ohm.
LampuLED. Lampu LED saat ini menjadi lampu utama yang dipasang pada PJU TS karena cahaya yang dihasilkan lebih terang, lebih hemat, tahan lama dan perawatan maupun pemasanganya relatif mudah. Gunakan lampu sesuai kebutuhan. Umumnya terdiri dari beberapa jenis watt. Ada yang 73 watt, 60 watt dan 135 watt.

0% found this document useful 0 votes166 views13 pagesOriginal Cara Menghitung Jumlah Lampu Biasa atau LED Yang Dibutuhkan Dalam Suatu RuanganCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes166 views13 Cara Menghitung Jumlah Lampu Biasa Atau LED Yang Dibutuhkan Dalam Suatu RuanganOriginal Title Cara Menghitung Jumlah Lampu Biasa atau LED Yang Dibutuhkan Dalam Suatu RuanganJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

mayf9M.
  • 93d2rsp9ky.pages.dev/74
  • 93d2rsp9ky.pages.dev/309
  • 93d2rsp9ky.pages.dev/150
  • 93d2rsp9ky.pages.dev/123
  • 93d2rsp9ky.pages.dev/222
  • 93d2rsp9ky.pages.dev/210
  • 93d2rsp9ky.pages.dev/497
  • 93d2rsp9ky.pages.dev/458
  • cara menghitung kebutuhan lampu led